Tujuannya:
Bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan mengggunakan tingkat toleransi kegagalan yang tepat.
Prosedurnya:
antara lain :
1. Kebanyakan system yang menggunakan RAID menyediakan pemetaan grafis disket penyimpanan redundannya. Dari pemetaan ini, auditor harus menentukan apakah tingkat RAID yang ada memadai bagi perusahaaan dengan mempertimbangkan tingkat resiko bisnis yang berkaitan dengan kegagalan disket tersebut.
2. Jika perusahaaan tidak menggunakan RAID, potensi suatu titik kegagalan system akan ada. Auditor harus mengkaji bersama dengan administrator system berbagai prosedur alternative untuk pemulihan dari kegagalan system.
3. Menentukan bahwa berbagai salinan disket boot telah dibuat untuk beberapa server dijaringan guna berjaga-jaga jika terjadi kegagalan sector boot. Karena disket boot dapat digunakan untuk memotong proses boot yang normal, disket tersebut harus diamankan dan akses kedisket tersebut haruslah dibatasi hanya untuk administrator system.
Sumber:
http://books.google.co.id/books?id=mGjxzP1McMMC&pg=PR116&lpg=PR116&dq=tujuan+dan+prosedur+audit+pengendalian+toleransi+kegagalan+sistem&source=bl&ots=GNrmL17HkA&sig=384lRn462VlHiU-RT7uCgv9NEQA&hl=id&ei=rzTSTKyCPIOGvgPa9amWDw&sa=X&oi=book_result&ct=result resnum=1&ved=0CBMQ6AEwAA#v=onepage&q=tujuan dan prosedur audit pengendalian toleransi kegagalan sistem&f=false
Tidak ada komentar:
Posting Komentar